Posted by : Unknown Thursday, January 30, 2014

Yoshi! Kuroko no Basuke, anime ber-genre sport dan friendship. Well, kaya bukan gue aja ya nontonnya anime sport gini, haha. Yap, soalnya gue langsung jatuh cinta sama Kuroko waktu pertama kali liat, haaa~ hontou ni suki da yo~

            Kuroko no Basuke atau yang bisa berarti Permainan Basket Kuroko, adalah anime ber-episode 25 dengan dua opening dan dua ending. Opening pertamanya berjudul Can Do, sementara opening keduanya berjudul Rimfire.

            Cerita ini dimulai dengan sebuah cerita awal yang menceritakan bahwa dulu ada kelompok basket ternama di satu sekolah, SMP Teiko, yang bernama Kiseki no Sedai. Anggotanya terdiri dari 5 orang dengan orang ke enam sebagai tambahan. Tapi saat melanjutkan ke SMA, setiap anggota melanjutkan ke SMA yang berbeda.
            Nah, cerita ini berlatar di sebuah SMA bernama SMA Seirin. Mereka memiliki klub basket. Saat penerimaan siswa baru telah selesai, masuklah beberapa anak kelas 1 ke dalam klub basket itu, beberapa diantaranya adalah Taiga Kagami dan Tetsuya Kuroko. Setelah melalui serangkaian ujian masuk klub, Kagami dan Kuroko berhasil masuk. Kagami adalah murid pindahan dari Amerika dan dia memang memiliki potensi besar dalam bermain basket. Tubuh tinggi dan staminya sangat mendukung, tapi sebaliknya, Kuroko berbadan pendek, lemah dan tidak dapat bermain dengan baik. Alasan utama dia lolos dalam seleksi klub adalah karena dia mantan anggota Kiseki no Sedai. Dia adalah anggota ke-enam yang biasa dijuluki kage atau bayangan. Awalnya pelatih mereka, yang adalah perempuan, meragukan kemampuan Kuroko. Tapi setelah mengetahui kemampuannya, barulah Kuroko dianggap.
            Kuroko memiliki tubuh yang lemah dengan hawa kehadiran yang lemah. Dia sering tidak dianggap karena tidak ada yang menyadarinya. Karena itulah dalam pertandingan basket pun tidak ada yang merasakan jika ia tiba-tiba menghilang dan muncul.
            Kemampuan Kuroko adalah misdirection, atau dia melakukan passing segera setelah dia mendapatkan bola dari passing orang lain. Sehingga lawan akan mengira bahwa bola berganti arah dengan sendirinya. Kecepatan, ketepatan, dan kekuatan tangan Kuroko adalah untuk memberikan passing pada orang lain.
           Sementara Kagami, dia memiliki bakat alami. Dia bermain dengan kasar dan seenaknya, tapi dia memang hebat. Dia memiliki daya lompat yang tidak tertandingi, hanya saja itu baru disadari olehnya setelah beberapa pertandingan ia lalui.
            Setelah mengumpulkan anggota, mereka mulai maju untuk mengikuti lomba basket yang bernama Inter-High. Babak penyisihan juga tak mudah. Mereka berlatih dengan sungguh-sungguh. Mereka sempat latih tanding dengan SMA Kaijou dimana di SMA tersebut terdapat salah satu mantan anggota Kiseki no Sedai yang lain, bernama Ryota Kise. Dia adalah seorang pemuda tampan, tinggi, berambut kuning. Dia juga adalah seorang model. Kise baru mulai bermain basket sejak kelas 2 SMP, tapi bakatnya membuat ia berkembang sangat cepat sehingga bisa menjadi anggota Kiseki no Sedai.


            SMA Seirin pun bertanding dengan SMA Kaijou. Saat pertandingan, barulah diketahui bahwa kemampuan Kise adalah meniru gerakan lawannya dengan sangat sempurna. Seirin terdesak, tapi berkat kerja sama passing antara Kagami dan Kuroko, mereka berhasil menang dengan selisih skor yang tipis.
            Tibalah saatnya mereka harus mengikuti babak demi babak untuk bisa menuju Inter-High. Satu persatu lawan berhasil mereka kalahkan. Mereka harus berhadapan dengan dua raja. Raja adalah istilah yang diberikan untuk 3 SMA yang memiliki klub basket ternama dan diakui oleh SMA lain. Pertama Seirin harus berhadapan dengan Seiho. Dengan upaya yang berat, mereka akhirnya menang dengan perbedaan skor yang tipis. Sore harinya, mereka harus kembali bertanding dengan raja lain, yaitu SMA Shutoku. Dan ternyata di SMA itu terdapat salah satu mantan anggota Kiseki no Sedai yang bernama Shintaro Midorima.
            Lagi-lagi pertarungan berlangsung sengit. Midorima adalah penghalang utama bagi Seirin. Dia bisa melakukan shoot dari manapun ia mau dengan mulus dan dengan ketinggian yang tak terjangkau. Ditambah Kuroko yang tidak bisa melakukan passing karena salah satu anggota Shutoku juga memiliki tipe permainan basket yang sama dengan Kuroko. Tapi setelah perjuangan yang melelahkan dan Kagami yang terus-terusan berusaha melompat demi meraih bola hasil shoot Midorima, akhirnya Seirin bisa menang dengan selisih skor yang sangat tipis.
    


        Seirin pun masuk ke dalam liga Inter-High. Pertandingan pertama mereka melawan Perguruan Touou. Ternyata di perguruan Touou ini terdapat salah satu mantan anggota Kiseki no Sedai yang bernama Daiki Aomine. Dia adalah monster yang tidak bisa dikalahkan dan dihentikan oleh siapapun. Kecepatan serta tekniknya tidak ada yang bisa menandingi. Kagami tidak bisa menahannya sedikit pun, sementara passing Kuroko pun dengan mudah bisa Aomine tangkap. Karena dulunya Aomine dan Kuroko adalah sepasang. Pertarungan antara Seirin dan Touou berlangsung dengan sengit. Dan diakhiri dengan kekalahan Seirin, yaitu dengan skor 112-55, Perguruan Touou.
            Kekalahan mereka dalam pertandingan pertama telah menurunkan semangat mereka dalam pertandingan berikut-berikutnya, dan diakhir liga, Seirin pun kalah.
            Kekalahan Seirin dalam lomba menimbulkan berbagai masalah, mulai dari tidak stabilnya emosi Kagami, Kuroko yang kurang fokus, dan teman setim lain yang juga sedikit depresi. Tapi pelatih mereka menghibur mereka dengan membuat tujuan baru bagi mereka, yaitu dengan mengikuti Winter Cup yang akan diadakan pada musim dingin berikutnya. Mereka pun bangkit. Kagami mulai mempelajari dan berusaha lebih untuk melampaui Kiseki no Sedai. Ia mengasah kemampuan melompatnya. Sementara Kuroko memulai untuk mencari gaya barunya dalam bermain basket, setelah berbagai pendapat ia tanyakan.

            Latihan Seirin untuk menuju Winter Cup dimulai di pantai. Mereka berlatih dan giat. Dan tak sangka mereka bertemu dengan SMA Shutoku, dan memudahkan mereka untuk mengadakan latih tanding. Tapi Shutoku selalu menang, hanya saja Kagami tidak pernah ikut dalam latih tanding itu. Ia diberi latihan spesial oleh pelatihnya.
            Diakhir latihan mereka di pantai, pelatih mengajak mereka untuk menonton pertandingan liga antara SMA Kaijou dan Perguruan Touou. Itu berarti antara Kise dan Aomine. Dan seperti yang telah diperkirakan, pertandingan itu bagai monster melawan monster. Kise sudah berkembang dari yang sebelumnya, dan selama pertandingan Kise sang peng-copy berusaha meniru gerakan Aomine yang sulit ditiru.

            Kise bisa menirukan gerakan Aomine dengan sempurna setelah di quarter ke 3. Hal itu membuat Aomine cukup terkejut. Pertandingan semakin sengit dengan balasan yang terus-terusan dilakukan oleh Kise ketika Aomine mencetak angka. Tapi tentu saja Aomine tidak mau kalah, hingga ia pun tetap membuat Kise terkejut dengan gerakan-gerakan yang spontan.

          Pada akhirnya, Kaijou pun kalah dengan selisih skor yang tipis. Melihat pertandingan itu, Kagami dan Kuroko ikut bersemangat dalam mencapai kemenangannya di Winter Cup. Belum lagi mereka bakal bertemu dengan dua anggota Kiseki no Sedai yang lain, Akashi dan Murasakibara, yang menurut Kuroko juga pasti telah berkembang pesat.
Pada akhirnya, Kagami dan Kuroko berjanji mereka akan berusaha untuk mengalahkan Kiseki no Sedai pada Winter Cup.

         Sore wa zenbu desu! Haha~ ngegantung banget ya? Mungkin bakal ada Kuroko no Basuke yang lainnya. Dan gue emang penasaraaaaaannn banget sampe rasanya setelah nonton itu gue ga bisa mikir apa-apa selain mikirin Kuroko no Basuke lanjutannya. AGH! Gue bener-bener penasaran sampe rasanya gue bisa meledak! Hahaha.. yah, pokoknya itulah ceritanya Kuroko no Basuke.
 
~Rayda-Kun~

Leave a Reply

Silahkan berikan kritik dan berikan saran untuk post saya dengan tidak mengandung unsur :
- Penghinaan
- Link pornografi
- Tidak berbicara yang tidak sopan

Terima Kasih, dan jangan lupa follow ya :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Rayda Ramadhan Blog - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Rayda Ramadhan -